![]() |
| Gambar hanya ilustrasi Sumber : Youtube |
![]() |
| Dokumen Penetapan Khatib Luhah Datuk Singarapi Putih oleh Pemerintah Belanda Tahun 1922 |
![]() |
| Umoh Gdeang Dasira, tampak dalam. |
![]() |
| Pusat Bisnis Lt. 1 Umoh Gdeang Dasira |
Jangan sampai nikmat yang berlimpah membuatmu lalai dalam menunaikan kewajiban bersyukur karena hal itu dapat merendahkan harga dirimu. [Ibnu Atha'illah Al-Iskandari]
![]() |
| Gambar hanya ilustrasi Sumber : Youtube |
![]() |
| Dokumen Penetapan Khatib Luhah Datuk Singarapi Putih oleh Pemerintah Belanda Tahun 1922 |
![]() |
| Umoh Gdeang Dasira, tampak dalam. |
![]() |
| Pusat Bisnis Lt. 1 Umoh Gdeang Dasira |
Tempo dulu, tukang patri, seringkali dijumpai berkeliling keluar masuk lahik (gang) untuk menawarkan jasa "menambal" panci, periuk, kompor dan alat dapur lain yang berbahan aluminium atau sejenis logam lainnya yang rusak atau bocor.
![]() |
| Foto: hanya ilustrasi saja |
Sepulang camping bersama anak-anak beberapa hari yang lalu, saya lihat ada cangkir stainless, yang biasa digunakan untuk menyeduh kopi/teh, gangangnya copot. Terpintas dibenak saya untuk memperbaikinya ke tukang patri.
Saya keliling di pasar Sungai Penuh, nyaris tidak ada lagi dijumpai tukang patri aluminium. Apakah profesi ini sudah tidak diminati? Atau apakah para ibu rumah tangga (sekarang) sudah mengguna peralatan dapur yang canggih dan dengan kualitas bahan yang bagus?
Yang pasti, saya menemukan bapak si tukang patri ini dipojok (ex. bioskop Kurnia, dahin).
"Tunggu sabanta," kata si Bapak.
Sambil menunggu dan mengamati si Bapak tukang patri bekerja, saya me-ngobrol dengan teman si Bapak yang duduk sambil merokok di bangku samping.
Walaupun sudah paruh baya, bapak si "idola" emak-emak pada masa film "Siti Nurbaya" diputar di bioskop Kurnia, dengan piawai mematri "cangkir besar" yang copot "telinganya".
Tak lama berselang..
"Sudah nak," kata si Bapak.
"Bara Pak?" tanya Saya.
"Sapuluah ribu se," kata si Bapak.
Sambil berlalu saya teringat kata-kata teman si Bapak tukang patri tadi. "Sekarang, sudah susah mencari tukang patri," kata teman si bapak.
"Ntahlah, apa emak-emak jaman now sudah bukan lagi ras terkuat di muka bumi ini, sehingga tidak ada lagi panci atau periuk yang rusak karena sering dipakai memasak untuk suami, anak-anak dan keluarga di rumah, atau mereka lebih suka beli guloi sudof depan SMPN 1?", panginan Saya.
"Andai saja, ada kaum emak-emak yang duduk menjadi anggota Dewan, mungkin si tukang patri tidak lagi sepi pelanggan seperti saat ini," panginan dan harapan Saya.
Pelengkap kemeriahan suasana ramadhan di kota Sungaipenuh adalah adanya "Pasar Mambo". Berbagai macam jajanan/kuliner yang menggugah selera dijual di sini sebagai menu untuk berbuka puasa. Mulai dari jajanan dahin (tempo dulu) sampai jajanan terkini dengan cita rasa yang berbeda-beda.
Pasar Mambo merupakan destinasi "wisata kuliner" dadakan selama ramadhan di kota Sungaipenuh. Dimana sebagian orang menggunakan waktu menjelang berbuka puasa sambil hunting "bukon" (menu berbuka puasa). Bahkan masyarakat dari luar kota Sungaipenuh pun menjadikan pasar Mambo sebagai tujuan ngabuburit atau healing (istilah anak gaul sekarang๐).
Semasa kecil dulu, saya bersama teman-teman sepermainan, bagi kami keberadaan pasar Mambo sangat ditunggu-tunggu. Berkeliling mengitari pasar Mambo dengan melihat berbagai macam bentuk dan warna jajanan dengan aroma yang menggugah selera membuat kami betah berlama-lama bermain di sana hingga menjelang azan maghrib kami pun pulang dengan membawa Es Mambo sebagai menu berbuka puasa.
Lamang tapai yang pada hari biasa sangat susah untuk didapat, di pasar Mambo dipastikan anda dengan mudah menemukan penjual lamang tapai. Begitupun dengan lauk pauk berbagai macam gulai dijual di sini. Gulai kambing, kalio jariang, bahkan guloi sanawau pun (mungkin) dijual di sini, tinggal kegigihan anda untuk menelusuri setiap jengkal pasar Mambo.๐
Menu pelepas dahaga pada saat berbuka puasa juga banyak pilihan yang bisa anda dapat di sini seperti air kelapa muda, es campur, es dawet, es cincau bahkan ayia daun kacang tujuah juga tersedia di sini.
Sayang, di pasar Mambo ramadhan kali ini saya tidak lagi menemukan Es Mambo yang menjadi jajanan favorit anak-anak seusia saya dulu. Entah karena tidak ada lagi peminatnya sehingga tidak dijual lagi atau apa lah. Yang pasti nama Mambo masih melekat di Pasar Mambo dan akan terus me-Mambo setiap tahun. ๐
Mari ke Pasar Mambo. Belanjakan uang anda pada pedagang yang sepi pengunjung karena ada bonus pahala di sana.
Biarlah tak ada lagi es Mambo, Es Semangka Pak Haji Ihsan juga tidak kalah enak dan segar..๐
#harikeduaramadhan
Agrowisata Bahun Basilao, salah satu spot wisata yang berbasis perkebunan kopi yang dialiri sungai dengan air yang jernih yang berada di tengah kebun, menjadi tempat yang sangat digandrungi oleh masyarakat kota Sungaipenuh saat ini.
Dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh penyedia diantaranya gazebo/saung untuk tempat bersantai bersama keluarga ataupun kolega, parkir, ruang salin dan camping ground yang masih dalam pengerjaan yang akan memanjakan pengunjung sehingga betah berlama-lama menikmati suana alam yang indah dan asri. https://youtu.be/Aaca_lqxqdM
Menjelang Ramadhan 1443/2022 yang tinggal beberapa hari lagi, sebagai wujud syukur masyarakat yang masih mempertahankan kearifan lokal "mandi balimau", destinasi agrowisata Bahun Basilao merupakan tempat yang sangat tepat untuk dikunjungi bersama keluarga di akhir pekan ini.
Marhaban Yaa Ramadhan. Mohon maaf lahir dan bathin.
![]() | |
| Sesaat setelah lahir |
![]() |
[Cerita ini disadur "tanpa" EYD dari buku aslinya yang bertuliskan Arab-Melayu dengan judul "Bintang Timur I", Kitab Batjaan Bagi Sekolah Rendah, Karangan A. Latif, Tjetakan jang kedua, Keluaran J.B WOLTERS-GRONINGEN, DJAKARTA-1951]